Berita Terkini

KPU Badung Gelar Seminar Perlindungan Terhadap Keamanan Data Dalam Mencegah Kejahatan Siber

#TemanPemilih - Dalam Rangka Peningkatkan Kesadaran dan Pemahaman mengenai keamanan data, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Badung Melaksanakan Seminar dengan tema “Pentingnya Perlindungan Terhadap Keamanan Data Dalam Mencegah Kejahatan Siber”. Jumat 26/04/2024.

Seminar dibuka oleh Plh. Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Badung Bapak Agung Rio Swandisara, dalam seminar yang melibatkan Forkompimda Kabupaten Badung, Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Badung, Camat se-kabupaten Badung dan Kepala Desa/Lurah se-Kabupaten Badung. Dalam sambutannya Agung Rio menegaskan pentingnya keamana data dalam perlindungan data pribadi dalam perkembangan teknologi yang begitu pesat di era kini.

Hadir dan memberikan arahannya IGN Agus Darmasanjaya - Anggota KPU Provinsi Bali/Ketua Divisi Perencanaan Data dan Informasi menyampaikan "Dalam kepemiluan, KPU juga mempergunakan sarana IT sebagai sumber pengolahan dan penyimpanan data baik pemilih, calon/peserta pemilu dan juga jajaran KPU, maka bersama-sama berkewajiban menjaga keamanan data tersebut sebagaimana amanat Undang-undang Perlindungan Data Pribadi" ujarnya.

Dalam seminar ini, sebagai narasumber antara lain G.A.N. Rima Kusuma Dewi, SE.M.Si selaku Sandiman Ahli Muda Diskominfo Kabupaten Badung dan Poltak Y.P. Simbolon, S.I.K selaku Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Bali, dan dimoderatori oleh Ketua Divisi Perencanaan, Data dan Informasi KPU Kabupaten Badung.

Kedua Narasumber memaparkan bagaimana pentingnya menjaga keamanan data, baik dari pemilik data ataupun dari pengolah data, sebaimana kerap terjadi modus-modus yang biasanya dilakukan pencuri untuk meretas atau memperoleh data yang diinginkannya. Para narasumber juga memaparkan bagaimana solusi terhindar dari pencurian data, seperti dengan memasang antivirus, tidak menginstal aplikasi sembarangan, tidak mengakses sembarangan situs serta tidak mudah percaya dengan pesan-pesan yang dikirim seperti marak terjadi "Undangan Palsu" yang telah banyak memakan korban. (Sydt/HM)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 358 kali